Sejarah Hari Raya Imlek, Tahun Baru China Dari Tahun Ke Tahun

 


    Hari Raya Imlek merupakan tahun baru yang dirayakan oleh orang Tionghoa dengan berdasarkan perhitungan kalender lunar. Hari raya ini memiliki serangkaian tradisi yang sangat unik.

    Hari raya Imlek pertama kali dirayakan dari zaman Dinasti Shang yaitu pada tahun 1600-1046 sebelum masehi. Pada zaman inilah orang- orang menyelenggarakan sebuah upacara pengorbanan sebagai bentuk penghormatan dewa dan leluhur yang diadakan di setiap awal tahun dan akhir tahun.

    Upacara tersebut juga menjadi ritual untuk mempersembahkan korban kepada leluhur mereka, serta menyembah alam karena telah diberkati hasil panen yang terjadi di pergantian tahun.

    Di zaman Dinasti Shang juga kerap muncul mengenai cerita monster yang bernama Nian memakan manusia melegenda hingga sekarang. Nian adalah berupa monster yang sangat kejam memiliki gigi bertaring, pemakan hewan ternak, tumbuhan dan manusia. Monster ini dianggap menjadi monster tahunan yang dapat menyerang kehidupan manusia disetiap malam tahun baru.

    Untuk menghalangi monster tersebut masuk ke rumah mereka, orang yang hidup di zaman Dinasti Shang menghidangkan berbagai makanan, memasang lentera merah atau lampion dan gulungan kertas dengan warna merah pada pintu dan jendela mereka.

    Hingga akhirnya, pada 202 sebelum masehi hingga 220 masehi hari raya imlek menjadi lebih populer. Saat itu tradisi yang sering dilakukan dan dilaksanakan ialah membakar bamboo serta membuat berbagai suara retakan dengan keras.

    Sebab menurut leluhur monster Nian ini sangat takut dengan suara keras dan hal-hal yang berwarna merah.

    Lalu pada Dinasti Wei dan Jin atau lebih tepatnya pada tahun 220 sampai 420 masehi, hari raya imlek semakin beragam mulai dari adanya acara hiburan, makan bersama dan membersihkan rumah bersama.

    Kemudian pada Dinasti Tang, semua rangkain ritual yang sebelumnya dilakukan hingga saat ini tetap dilakukan mulai dari memasang lampion, acara pameran yang diadakan di kuil, memasang petasan  dan mengunjungi rumah saudara yang juga merayakan hari raya imlek.

    Hingga saat ini hari raya imlek mulai populer dan mengikuti zaman yang lebih modern seperti membagikan ampau untuk kanak saudara, namun nilai religius yang terdapat pada hari raya tersebut tetaplah kental. Perbedaannya hanya lebih menghibur saja.

 

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Sponsor Terbesar Piala Dunia 2022 , Ada Perusahaan India

3 Hewan Mutasi Radioaktif Chernobyl