Sejarah Hari Raya Imlek, Tahun Baru China Dari Tahun Ke Tahun

Gambar
       Hari Raya Imlek merupakan tahun baru yang dirayakan oleh orang Tionghoa dengan berdasarkan perhitungan kalender lunar. Hari raya ini memiliki serangkaian tradisi yang sangat unik.      Hari raya Imlek pertama kali dirayakan dari zaman Dinasti Shang yaitu pada tahun 1600-1046 sebelum masehi. Pada zaman inilah orang- orang menyelenggarakan sebuah upacara pengorbanan sebagai bentuk penghormatan dewa dan leluhur yang diadakan di setiap awal tahun dan akhir tahun.      Upacara tersebut juga menjadi ritual untuk mempersembahkan korban kepada leluhur mereka, serta menyembah alam karena telah diberkati hasil panen yang terjadi di pergantian tahun.      Di zaman Dinasti Shang juga kerap muncul mengenai cerita monster yang bernama Nian memakan manusia melegenda hingga sekarang. Nian adalah berupa monster yang sangat kejam memiliki gigi bertaring, pemakan hewan ternak, tumbuhan dan manusia. Monster ini dianggap menjadi monster tahunan yang dapat menyerang kehidupan manusia disetiap m

Inilah Upacara Sekaten Yang Wajib Kamu Ketahui

 


Sekaten merupakan salah satu upacara tradisional Keraton Yogyakarta yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali selama 7 hari pada tanggal 5 sampai 11 Rabiulawal untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Pada upacara ini, sekaten memiliki arti yaitu perasaan senang dan tanda syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itu perayaan upacara ini diselenggarakan dengan suasana meriah dan penuh sukacita. Sekaten juga memiliki penyerapan kata yang berasal dari kata Arab syahadatain yang berarti kalimat syahadat. Kalimat ini sering diucapkan saat sesorang ingin memeluk agama islam.

Upacara sekaten pada hakikatnya adalah suatu tradisi yang diwariskan dari nenek moyang kita. Awal mulanya, upacara sekaten diselenggarakan setiap tahun oleh raja di Tanah Hindu untuk selamatan para leluhur. Namun seiring dengan perkembangan zaman, upacara sekaten ini sebagai sarana menyebarkan agama Islam dengan kesenian gamelan.

Selain itu, upacara sekaten digunakan oleh Wali Songo agar menarik perhatian masyarakat terhadap agama islam. Pada upacara ini terdapat perpaduan antara seni dan dakwah melalui cara ini masyarakat diperkenalkan dengan agama islam. Dan pada saat itu masyarakat sangat menyukai gamelan, oleh karena itu setiap upacara sekaten kesenian gamelan selalu diselenggarakan secara bersamaan.

Untuk menyelenggarakan upacara sekaten, biasanya diadakan pasar malam selama satu bulan penuh. Setelah itu dilakukan tahapan membunyikan gamelan dengan lagu-lagu yang diciptakan Walisanga pada jaman Demak, diarak menuju Masjid Agung dan dibunyikan dengan nonstop secara bergantian. 

Upacara sekaten ini terdapat dua tradisi yaitu Gerebek Muludan atau Maulid Nabi dan Numpak Wajik. Gerebek Muludan diselenggarakan pada acara puncak dari upaca sekaten.

Numpak Wajik adalah awal dari pembuatan kirab gunungan yang akan diarak saat Gerebek Maulid Nabi atau Muludan yang dilaksanakan dua hari sebelum Gerebek Muludan.  Lagu yang di mainkan saat Numpak Wajik ialah lagu Jawa seperti Tundhung Setan, Owal Awil dan sebagainya.

Acara akan berlanjut dengan diadakannya Gerebek Maulid Nabi yang berupa kirab gunungan yang berisikan beras ketan, buah-buahan, dan sayur-sayuran yang dibawa dari Istana Kemandungan ke Masjid Agung untuk didoakan. Setelah didoakan bagian gunung yang dianggap sakral akan dibawa pulang untuk ditanam di sawah ataupun ladang, hal tersebut dipercaya agar warga  terbebas dari bencana.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Sponsor Terbesar Piala Dunia 2022 , Ada Perusahaan India

3 Hewan Mutasi Radioaktif Chernobyl

Sejarah Hari Raya Imlek, Tahun Baru China Dari Tahun Ke Tahun